2. METODE SOSIALISASI POLITIK ( oleh Rush dan Althoff)
1. Imitasi
Peniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain. Imitasi
penting dalam sosialisasi masa kanak-kanak. Pada remaja dan dewasa,
imitasi lebih banyakbercampur dengan kedua mekanisme lainnya, sehingga
satu derajat peniruannya terdapat pula pada instruksi mupun motivasi.
2. Instruksi
Peristiwa penjelasan diri seseornag dengan sengaja dapat ditempatkan dalam suatu situasi yang intruktif sifatnya.
3. Motivasi
Sebagaimana dijelaskan Le Vine merupakan tingkah laku yang tepat yang
cocok yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal (trial and
error).
Jika imitasi dan instruksi merupakan tipe khusus dari pengalaman,
sementara motivasi lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman pada
umumnya.
Sosialisasi politik yang selanjutnya akan mempengaruhi pembentukan jati
diri politik pada seseorang dapat terjadi melalui cara langsung dan
tidak langsung. Proses tidak langsung meliputi berbagai bentuk proses
sosialisasi yang pada dasarnya tidak bersifat politik tetapi dikemudian
hari berpengatuh terhadap pembentukan jati diri atau kepribadian
politik. Sosialisasi politik lnagsung menunjuk pada proses-proses
pengoperan atau pembnetukan orientasi-orientasi yang di dalam bentuk dan
isinya bersifat politik.
Proses sosialisasi politik tidak langsung meliputi metode belajar berikut:
1. Pengoperasian Interpersonal
Mengasumsikan bahwa anak mengalami proses sosialisasi politik secara
eksplisitdalam keadaan sudah memiliki sejumlah pengalaman dalam
hubungna-hubungan dan pemuasan-pemuasan interpersonal.
2. Magang
Metode belajat magang ini terjadi katrna perilau dan
pengalaman-pengalaman yang diperoleh di dalam situasi-situasi non
politik memberikan keahlian-keahlian dan nilai-nilai yang pada saatnya
dipergunakan secara khusus di dalam konteks yang lebih bersifat politik.
3. Generalisasi
Terjadi karena nilai-nilai social diperlakukan bagi bjek-objek
politik yang lebih spesifik dan dengan demikian membentuk sikap-sikap
politik terentu.
Proses sosialisasi langsung terjadi melalui:
1) Imitasi
Merupakan mode sosiaisasi yang paling ekstensif dan banyak dialami
anak sepanjang perjalanan hidup mereka. Imitasi dapat dilakukan secara
sadar dan secara tidak sadar.
2) Sosialisasi Politik Antisipatoris
Dilakukan untuk mengantisipasi peranan-peranan politik yang
diinginkan atau akan diemban oleh actor. Orang yang berharap suatu
ketika menjalani pekerjaan-pekerjaan professional atau posisi social
yang tinggi biasanya sejak dini sudah mulai mengoper nilai-nilai dan
pola-pola perilaku yang berkaitan dengan peranan-peranan tersebut.
3) Pendidikan Politik
Inisiatif mengoper orientasi-orientasi politik dilakukan oleh
“socialiers” daripada oleh individu yang disosialisasi. Pendidikan
politik dapat dilakukan di keluarga, sekolah, lembaga-lembaga politik
atau pemerintah dan berbagai kelompok dan organisasi yang tidak
terhitung jumlahnya. Pendidikan politik sangat penting bagi kelestarian
suatu system politik. Di satu pihak, warga Negara memerukan informasi
minimaltentang hak-hak dan kewajiban yang mereka mliki untuk dapat
memasuki arena kehidupan politik. Di lain pihak, warga Negara juga harus
memperoleh pengetahuan mengenai seberapa jauh hak-hak mereka telah
dipenuhi oleh pemerintah dan jika hal ini terjadi, stabilitas politik
pemerintahan dapat terpelihara.
4) Pengalaman Politik
Kebanyakan dari apa yang oleh seseorang diketahui dan diyakini
sebagai politik pada kenyataannya berasal dari pengamatan-pengamatan dan
pengalamn-pengalamannya didalam proses politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar